Padang Jaya, Bengkulu Utara – Menghadapi tantangan keamanan di desa dengan cara yang kreatif dan cerdas, warga Dusun Empat Desa Kurotidur-Kecamatan Padang Jaya-Kabupaten Bengkulu Utara, membuktikan bahwa kolaborasi dan inovasi teknologi tak hanya milik perkotaan. Berangkat dari kesadaran bahwa keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, warga di dusun ini mengembangkan sistem siskamling berbasis komunikasi modern. Dengan memanfaatkan perangkat HT, mereka menciptakan jaringan patroli yang efisien, seraya mempertahankan semangat gotong royong dan sistem tradisional seperti kentongan serta jimpitan.
Di dusun ini, bahkan ada seorang pedagang gorengan yang membawa perangkat HT sehingga sosoknya terlihat tidak biasa. Namun, ini bukanlah penyamaran seorang intel, melainkan bagian dari rutinitas sistem keamanan lingkungan terpadu di desa tersebut. Dengan perangkat HT di tangan, warga desa kini memiliki alat komunikasi yang efektif untuk menjaga keamanan bersama.
Kentongan tradisional tetap tersedia di pos utama, namun perangkat HT kini menjadi salah satu alat penting dalam setiap giliran jaga. Setiap warga dewasa yang sehat mendapat giliran ronda dua kali dalam sebulan, dan mereka dibekali HT masing-masing, mempermudah komunikasi selama patroli dan pengawasan. Dusun ini telah memiliki sekitar 15 unit HT, baik yang dibeli bersama hasil iuran ronda maupun perangkat milik warga pribadi.
Sistem keamanan terpadu ini didukung oleh semangat gotong royong melalui jimpitan, yaitu sumbangan sukarela yang dikumpulkan dalam botol plastik di setiap rumah. Sumbangan ini nantinya akan dikumpulkan setiap malam oleh petugas ronda untuk mendukung kebutuhan keamanan lingkungan.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa keamanan dapat dijaga dengan memanfaatkan teknologi sederhana, serta memperkuat semangat kolaborasi masyarakat pedesaan dalam menghadapi tantangan keamanan sehari-hari. (cik)