Sultan B. Najamudin, Dari Tukang AC Keliling Kini Ketua DPD RI

Nasional, Profil131 Dilihat

JAKARTA – Garis takdir Tuhan siapa yang bisa mengira. Demikian kurang lebih ungkapan atas pencapaian hidup salah seorang putra daerah asal Bengkulu, yang per tanggal 2 Oktober 2024 resmi terpilih sebagai Ketua DPD RI, setelah bersaing ketat dengan sosok salah satu politisi kuat Indonesia, La Nyala Mattaliti, dia adalah Sultan Baktiar Najamudin, adik bungsu dari mantan Gubernur Bengkulu, Agusrun Maryono Najamudin.

Garis takdirnyapun sangat layak menjadi inspirasi khususnya anak-anak muda, yang masih berjuang merintis jalan karir dari awal. Bukan berlebihan, sosok Ketua DPD RI periode 2024 hingga 2029 ini ternyata merintis garis kehidupan benar-benar dari bawah, tepatnya dari seorang tukang servis AC keliling. Lalu Bagaimana ceritanya ia sampai di titik sekarang ini?

Sultan Bachtiar Najamudin, adalah seorang politikus asal Indonesia tepatnya Provinsi Bengkulu yang pada periode sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua III DPD RI pada periode 2019 hingga 2024. Lahir dari keluarga petani sederhana yang hanya mengandalkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, putra bungsu dari pasangan H. Najamudin (alm) dan Hj. Nuraini (almh) ini merupakan putra daerah kelahiran Pino Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 1979 silam. Sosoknya sejak muda mulai menunjukan ketertarikan pada dunia politik sejak tamat dari sekolah menengah atas di Bengkulu Selatan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan merintis karir pekerjaan profesionalnya sebagai seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol. Ia memulai usaha dari tukang service AC keliling lalu berkembang membentuk perusahaan sendiri. Ia juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak dan tabung gas skala nasional dibawah bendera ASA karya Group.

Lalu pada usia 30-an tahun ia memutuskan kembali pulang ke Bengkulu untuk mengabdikan diri membangun daerah kelahirannya. Ia memulai dengan menjadi aktivis pemuda dan berhasil menjadi ketua KNPI provinsi Bengkulu, bahkan sempat bertarung sebagai kandidat untuk memperebutkan posisi Ketua Umum KNPI Nasional.

Pada tahun 2009 Sultan memutuskan maju sebagai calon anggota DPD RI dapil Bengkulu, dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat bersama Ahmad Kanedi, Riri Damayanti, dan Eni Khairani. Ia pun didaulat menjadi ketua hubungan antar lembaga di DPD RI kala itu. Berjalan tiga tahun Sultan, terpaksa mengundurkan diri dari DPD karena terpilh sebagai Wakil Gubernur Bengkulu, sisa masa bakti 2010-2015.

Karir politiknya kemudian maju selangkah dengan manjadi kandidat Calon Gubernur Bengkulu pada tahun 2015-2020. Berpasangan dengan Mujiono seorang Kader PDI Perjuangan, mereka berhadapan Head to Head dengan pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah. Meski belum berhasil memenangkan kontestasi demokrasi saat itu, Sultan tetap berkomitmen mengabdikan diri untuk provinsi Bengkulu dengan memberikan masukan kontruktif kepada pemerintah daerah.

Tahun 2019 Sultan kembali maju sebagai kandidat calon senator RI mewakili Provinsi Bengkulu. Iapun terpilih dengan suara terbanyak tepatnya meraih 191.499 suara dukungan, jauh meninggalkan para calon senator terpilih lainnya dari dapil Provinsi Bengkulu. Melalui mekanisme internal pemilihan pimpinan DPD RI periode tersebut, Sultan akhirnya terpilih menjadi wakil ketua DPD RI setelah sebelumnya secara aklamasi dipercaya mewakili anggota DPD RI wilayah barat meliputi sumatera dan sebagian Jawa. (InfoCikk)