Universitas Bengkulu adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia, yang didirikan pada tahun tahun 1982. Pendirian ini berdasarkan keputusan Presiden Nomor 17 tahun 1982, dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia saat itu, yakni Profesor Doktor Daud Yusuf. Pada saat yang sama dilantik Rektor UNIB pertama, yakni Prof. Ir. Soenyoto Sumodihardjo yang berasal dari Universitas Gajah Mada, untuk masa jabatan 1982 hingga 1986.
Universitas Bengkulu masuk dalam daftar “30 Universitas Terbaik se-Indonesia tepatnya rangking ke-27 versi webometrics bulan Juli 2023 lalu. Kampus atau lokasi perkuliahan dan kantor universitas bengkulu terletak di 4 lokasi berbeda, yakni kompleks kampus utama di wilayah Kandang Limun seluas 50 hektar, kampus selanjutnya juga ada di Jalan Cimanuk, Air Sebakul dan juga di Padang Harapan.
Selain area kampus yang sangat luas, UNIB juga menawarkan suasana perkuliahan yang nyaman dan kondusif, dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung praktek perkuliahan yang tidak kalah bersaing dengan beberapa kampus ternama di Indonesia.
Hingga Januari 2024 ini, Universitas Bengkulu membuka 83 program studi yang terangkum dalam 8 Fakultas yakni Pertanian, Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Teknik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Kedelapan puluh tiga program studi tersebut termasuk S1 Kedokteran dan program studi profesi dokter, ditambah beberapa program studi doktoral hingga beberapa jurusan yang telah mengantongi akreditasi internasional.
Keberadaan UNIB merupakan wujud nyata dari perjuangan tak kenal menyerah Gubernur Soeprapto, yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat, tokoh adat, Pemerintah daerah, utamanya perguruan tinggi swasta bernama Universitas Semarak Bengkulu atau dulu yang disebut UNSEB. Dukungan UNSEB atau kini lebih dikenal dengan Unihaz, diwujudkan dalam bentuk penyerahan mahasiswa UNSEB sebagai cikal bakal UNIB beserta lahan Kampus seluas 24 koma 9 Hektar di Desa Beringin Raya Kota Bengkulu.
Saat itu kendala utama yang dihadapi pada saat proses pendirian UNIB, berdasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh Universitas Sriwijaya di antaranya yaitu tidak tersedianya tenaga edukatif. Kendala tersebut akhirnya dapat diatasi setelah Gubernur Soeprato, menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas petunjuk Presiden Soeharto.
Realisasi dari hasil kerjasama tersebut, kemudian dikirimlah beberapa tenaga edukatif dari UGM antara lain Prof. Ir. Soenyoto Sumodihardjo, Dr. Insinyur Soekotjo, Drs. Sutarto, Ir. Supratoyo dan H. Hidjazi SH, untuk diperbantukan di UNIB baik sebagai pejabat struktural maupun sebagai tenaga edukatif. Mereka-mereka inilah yang kemudian melakukan rekruitmen tenaga edukatif, dari beberapa universitas di Jawa dan Sumatera.